Penerapan
Etika pada Organisasi Perusahaan
Dapatkan
pengertian moral seperti tanggung jawab, perbuatan yang salah dan kewajiban
diterapkan
terhadap kelompok seperti perusahaan, ataukah pada orang (individu) sebagai
perilaku
moral yang nyata?
Ada
dua pandangan yang muncul atas masalah ini :
Ekstrem
pertama, adalah pandangan yang berpendapat bahwa, karena
aturan yang
mengikat,
organisasi memperbolehkan kita untuk mengatakan bahwa perusahaan
bertindak
seperti individu dan memiliki tujuan yang disengaja atas apa yang mereka
lakukan,
kita dapat mengatakan mereka bertanggung jawab secara moral untuk tindakan
mereka
dan bahwa tindakan mereka adalah bermoral atau tidak bermoral dalam
pengertian
yang sama yang dilakukan manusia.
Ekstrem
kedua, adalah pandangan filsuf yang berpendirian bahwa
tidak masuk akal
berpikir
bahwa organisasi bisnis secara moral bertanggung jawab karena ia gagal
mengikuti
standar moral atau mengatakan bahwa organisasi memiliki kewajiban moral.
Organisasi
bisnis sama seperti mesin yang anggotanya harus secara membabi buta
mentaati
peraturan formal yang tidak ada kaitannya dengan moralitas. Akibatnya, lebih
tidak
masuk akal untuk menganggap organisasi bertanggung jawab secara moral karena
ia
gagal mengikuti standar moral daripada mengkritik organisasi seperti mesin yang
gagal
bertindak
secara moral.
Karena
itu, tindakan perusahaan berasal dari pilihan dan tindakan individu manusia,
indivdu-individulah
yang harus dipandang sebagai penjaga utama kewajiban moral dan
tanggung
jawab moral : individu manusia bertanggung jawab atas apa yang dilakukan
perusahaan
karena tindakan perusahaan secara keseluruhan mengalir dari pilihan dan
perilaku
mereka. Jika perusahaan bertindak keliru, kekeliruan itu disebabkan oleh
pilihan
tindakan
yang dilakukan oleh individu dalam perusahaan itu, jika perusahaan bertindak
secara
moral, hal itu disebabkan oleh pilihan individu dalam perusahaan bertindak
secara
bermoral.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar