Minggu, 07 November 2010

GANDRUNG PANGGILAN JIWA YANG MENARI

GANDRUNG
PANGGILAN JIWA YANG MENARI

Cerita film :

Tari gandrung di pertunjukan oleh seorang atau dua orang gadis yang biasanya di pertunjukan di tempat terbuka diiringi oleh gamelan dan juga di pertotonkan pada hari-hari besar. Tari Gandrung memiliki ciri khas , mereka menari dengan kipas dan ketika penari menyentuh kipasnya kepada salah satu penonton biasanya laki - laki dan di ajak untuk menari.
Fungsi dari tari gandrung adalah tarian pergaulan.
Berawal dari keluarga yang sederhana gandrung di perkenalkan oleh masyarakat melalui tarian pergaulan. Gandrung merupakan salah satu seni tari tradisional yang berada di Kabupaten Banyuwangi sehingga disebut dengan Gandrung Banyuwangi. Pada masa lampau, penari gandrung biasanya membawa dua buah kipas untuk pertunjukannya. Namun kini penari gandrung hanya membawa satu buah kipas dan hanya untuk bagian-bagian tertentu dalam pertunjukannya, khususnya dalam bagian seblang subuh.
Tari Gandrung erat kaitannya dengan tari Seblang. Hal ini karena Gandrung merupakan perkembangan dari tari Seblang. Ini terlihat dari gerak tarian maupun unsur tari lainnya, hanya perbedaan terlihat bahwa Seblang merupakan tarian yang bersifat sakral sedangkan
tari Gandrung merupakan hiburan atau pergaulan.Tari Gandrung dalam pertunjukannya didukung berbagai unsur yakni penari, musik, alat musik, nyanyian, gerak tari dan arena atau panggung. Dalam pementasannya didukung oleh pemaju atau pengibing bersama si penari Gandrung. Tari Gandrung Banyuwangi dalam pementasan ada tiga adgean yaitu jejer, ngrepen dan Seblang Subuh, dan bisa dipentaskan di berbagai kesempatan antara lain pesta hajatan, hari besar nasional, even pariwisata, dalam rangka
memperingati hari jadi kabupaten, dan dijadikan muatan lokal untuk tingkat sekolah dasar.
Kata Kunci: Seni Pertunjukan – Gandrung

Tata busana penari Gandrung Banyuwangi khas, dan berbeda dengan tarian bagian Jawa lain. Ada pengaruh Bali (Kerajaaan Blambangan) yang tampak.

Bagian Tubuh
Busana untuk tubuh terdiri dari baju yang terbuat dari beludru berwarna hitam, dihias dengan ornamen kuning emas,. Di bagian leher tersebut dipasang ilat-ilatan yang menutup tengah dada dan sebagai penghias bagian atas. Pada bagian lengan dihias masing-masing dengan satu buah kelat bahu dan bagian pinggang dihias dengan ikat pinggang dan sembong serta diberi hiasan kain berwarna-warni sebagai pemanisnya. Selendang selalu dikenakan di bahu.

Bagian Kepala
Kepala dipasangi hiasan serupa mahkota yang disebut omprok yang terbuat dari kulit kerbau yang disamak dan diberi ornamen berwarna emas dan merah serta diberi ornamen tokoh Antasena, putra Bima] yang berkepala manusia raksasa namun berbadan ular serta menutupi seluruh rambut penari gandrung. Pada masa lampau ornamen Antasena ini tidak melekat pada mahkota melainkan setengah terlepas seperti sayap burung. Kemudian dilekatkan pada omprok hingga menjadi yang sekarang ini.
Selanjutnya pada mahkota tersebut diberi ornamen berwarna perak yang berfungsi membuat wajah sang penari seolah bulat telur, serta ada tambahan ornamen bunga yang disebut cundhuk mentul di atasnya.
Bagian Bawah
Penari gandrung menggunakan kain batik dengan corak bermacam-macam. Namun corak batik yang paling banyak dipakai serta menjadi ciri khusus adalah batik dengan corak gajah oling, corak tumbuh-tumbuhan dengan belalai gajah pada dasar kain putih yang menjadi ciri khas Banyuwangi.

NILAI-NILAI BUDAYA
1.Nilai tanggung jawab
Seorang guru penari gandrung mengajarkan tarian kebudayaan banyuwangi tersebut kepada
Siswa-siswi di sekolah untuk bisa di lestraikan di masyarakat modern. Walau banyak perubahan yang terjadi dari masyarakat modern terhadap respon tari gandrung.

2.Nilai keindahan
Nilai keindahan dari tarian gandrung adalah adalah keindahan yang di dapat ketika sang penari memainkan peranannya. Yang melakukan tarian gandrung dengan penuh senyum walau nbanyak terkadang bnanyak penonton yang kurang sopan terhadap respon sang penari.


3. Harapan
Harapan seorang nenek yang berharap kepada cucunya agar bisa menjadi penari gandrung , untuk meneruskan dan melestarikan kebudayaan terhadap tari gandrung.

4. Pandangan hidup

Pandangan hidup yang berupa Ideologi yang terkandung dalam cerita Gandrung-Panggilan jiwayang menari adalah Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu.karena di dalam film tari gandrung terdapat pandangan hidup yang bertujauan untuk melestarikan kebudayaan tarian gandrung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar